Search This Blog

Wednesday, September 19, 2018

Klasifikasi Materi - IPA kelas VII


Klasifikasi Materi


Materi / Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki masa.



Tabel Perbedaan Sifat Zat Padat, Cair, dan Gas. 

Materi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
1. Zat Tunggal 
  


Adalah jenis zat yang memiliki satu identitas (murni), seluruh materi dala zat tersebut memiliki komposisi yang sama dan memiliki sifat yang tetap dan khas.
Contoh-contoh zat tunggal adalah:

 Contoh Zat Tunggal



Zat Tunggal terbagi menjadi:

a.Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut.
Contoh : besi, nikel, emas, tembaga dan lain-lain

Contoh Unsur yaitu Besi

Berikut ini contoh beberapa Unsur Logam:

Berikut ini contoh beberapa Unsur Non Logam:

Berikut ini perbedaan sifat antara Unsur Logam dan Unsu Non Logam:



b. Senyawa
Senyawa adalah zat yang dapat diuraikan menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Senyawa terbentuk melalui  proses pencampuran zat secara kimia, pembakaran, atau penguraian (dekomposisi) secara termal atau elektrik. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan unsur-unsurnya. 
Contoh senyawa H2O.


 
Senyawa H2O memiliki komponen unsur penyusunnya adalah hidrogen + oksigen.

Berikut ini adalah contoh beberapa senyawa:


2. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat asalnya. 

Campuran terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Heterogen
Campuran heterogen adalah suatu campuran yang dengan mudah dapat dibedakan zat penyusunnya. 
Contohnya, campuran air dan pasir.



Terlihat dari gambar di atas, bahwa campuran air dan pasir masih dapat dibedakan antara mana air dan mana yang pasir. Campuran heterogen dapat di pisahkan dengan cara fisik berupa filtrasi menggunakan kertas saring. 
 


b. Homogen
Campuran homogen adalah suatu bahan yang mempunyai dua atau lebih zat dan tersebar merata, sehingga tidak mudah untuk dibedakan zat penyusunnya. 
Contohnya, campuran air dan sirup.


Terlihat dari gambar di atas, bahwa campuran air dan sirup, sudah tidak dapat dibedakan antara mana air dan mana yang sirup. Campuran homogen tidak dapat di pisahkan dengan cara fisik.

Berikut ini perbedaan sifat antara Unsur, Senyawa dan Campuran:




Pemisahan Campuran

Setiap zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Keberadaan partikel-partikel tersebut dapat dibuktikan, misalnya satu sendok garam dapur dilarutkan dalam segelas air. Apa yang dapat kalian rasakan saat larutan tersebut dicicipi? Tentu terasa asin bukan?
Bagaimanakah kita dapat memperoleh kembali garam yang sudah dilarutkan dalam air tersebut? Coba kalian panaskan larutan garam sampai mendidih, sehingga seua air menguap. Kalian akan mendapatkan kembali garam dapur tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pemisahan campuran dapat dilakukan berdasarkan pada perbedaan titik didih antar partikel-partikel penyusunnya. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan berdasarkan pada kriteria tertentu dan wujud zatnya.

1. Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan merupakan teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat terlarut. Penyaringan yang biasa dilakukan di dalam laobratorium menggunakan kertas saring / bruchner.
Contohnya adalah menyaring suspensi pasir dengan air. Butiran-butiran pasir akan tertahan pada kertas saring, sedangkan air akan lolos melewati ketas saring. Larutan yang lolos melalui saringan (air) disebut filtrat, sedangkan materi yang tertahan pada kertas saring (pasir) dinamakan residu.


Metode pemisahan campuran dengan  cara penyaringan atau filtrasi sering digunakan dalam industri, misalnya industri gula pasir untuk memisahkan butiran gula halus dengan kristal gula pasir, industri cat untuk membuat tepung mill (batu kapur yang dihaluskan) dengan ukuran tertentu, industri farmasi, dan industri garam dapur.

2.  Pemusingan (sentrifuge)
Melalui pemusingan, akan mempercepat menghasilkan gaya sentrifugal yang lebih besar daripada gaya gravitasi, sehingga partikel tersuspensi terendapkan di dasar tabung reaksi. Selanjutnya, filtrat dapat dipisahkan dari residunya dengan cara dekantasi.
Langkah-langkah dalam melakukan sentrifuge adalah sebagai berikut.
  • Suspensi dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi.
  • Tabung lainnya diisi dengan air dan digunakan sebagai penyeimbang tabung pertama.
  • Selama dipusingkan, partikel padatan akan mengendap di dasar tabung.
Endapan yang memadat di dasar tabung dipisahkan dari cairannya melalui dekantasi.



Contoh dekantasi : pemisahan kapur barus dengan pasir



3.  Penguapan          
Pemisahan campuran dengan sistem penguapan didasarkan pada mudah atau tidaknya suatu komponen menguap.
Campuran yang terdiri atas zat terlarut mudah menguap dan zat terlarut yang tidak menguap dapat dipisahkan dengan cara penguapan, yaitu dengan memanaskan campuran tersebut pada suhu titik didih zat terlarut yang mudah menguap, sehingga zat terlarut terlebih dahulu menguap dan meninggalkan zat pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam dapur.

4.  Kristalisasi
Kristalisasi merupakan proses pemurnian zat padat berdasarkan perbedaan kelarutan dengan pelarutnya. Contoh kristalisasi adalah pemisahan air tebu dari ampas tebu untuk membentuk gula tebu. Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Pengkristalan terjadi karena kelarutan berkurang pada saat suhu diturunkan.

5.  Distilasi (Penyulingan)

Distilasi merupakan pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih. Metode distilasi dapat digunakan untuk memisahkan air dari larutan teh, pemurnian minyak bumi menjadi fraksi-fraksi, dan pemurnian air laut.


Distilasi



6.  Ekstraksi
Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi didasarkan pada perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda. Ekstraksi dapat dilakukan dengan menggunakan corong pisah. Contoh pemisahan campuran dengan cara ekstraksi adalag pemisahan iod dari dalam air dan pemisahan campuran minyak dan air.

7.  Sublimasi
Sublimasi merupakan peristiwa berubahnya zat padat menjadi uap, kemudian kembali menjadi padat. Cara ini digunakan untuk memisahkan campuran yang salah satu komponennya dapat menyublim, sedangkan yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya adalah pemisahan iodin dari campuran pasir – iodin.

8.  Kromatografi
Kromatografi merupakan teknik pemisahan campuran dalam berbagai wujud, baik padat, cair, maupun gas. Prinsip kerja kromatografi adalah perbedaan kecepatan merambat suatu zat terhadap zat lain dalam media tertentu.
Teknik kromatografi digunakan untuk memisahkan zat warna dalam tinta, memisahkan asam-asam amino, dan memisahkan campuran minyak bumi.



Alat kromatografi



Sifat dan Perubahan Zat

 
1. Sifat Fisika.
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :

* Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.

* Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.

* Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.

* Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.

* Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

* Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.

* Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

2. Sifat Kimia.
Sifat kimia adalah perubahan yang dialami suatu benda yang membentuk zat baru.
 ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat kimia antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan berkarat (korosif).
Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :

* Mudah terbakar
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.

* Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.

* Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.

* Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti : magnesium, uranium dan natrium.

* Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.



Perubahan Zat
  
Perubahan Zat adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik berupa zat baru atau tidak. Perubahan materi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan Fisika
 Perubahan Fisika adalah perubahan yang mengubah suatu zat dalam bentuk, wujud, atau ukuran, tetapi tidak mengubah zat tersebut menjadi zat baru.
Ciri-ciri perubahan fisika antara lain sebagai berikut:
* tidak menghasilkan zat baru
* zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula (reversible)
* hanya diikuti perubahan sifat fisika asaja seperti bentuk, ukuran, wujud dan warna



2. Perubahan Kimia
Perubahan Kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbentuknya zat baru.
Ciri-ciri perubahan fisika antara lain sebagai berikut:
* terbentuk gas
* terbentuk endapan
* terjadinya perubahan warna
* terjadinya perubahan suhu suatu zat






No comments:

Post a Comment