KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Klasifikasi Mahluk Hidup adalah suatu cara dalam mengelompokkan mahluk hidup menjadi golongan-golongan atau kelompok-kelompok tertentu.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan
sebuah cara yang sistemaik untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri
yang dimilikinya. Melalui pengelompokan, makhluk hidup yang begitu banyak akan
dipisahkan menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.
Ciri-Ciri Mahluk Hidup
Setiap makhluk hidup mempunyai
ciri-ciri makhluk hidup, berikut ini ciri-ciri mahluk hidup:
- Bergerak,
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas
atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana
bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki
untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang
- Makan,
Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan
berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh
yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh
- Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari
lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas,
sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan
indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap
rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka
terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka
terhadap rasa zat.
- Bernapas,
Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan
dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk
mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan
digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.
- Tumbuh,
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi
besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan
kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi
besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan
kemudian menjadi tanaman yang lebih besar
- Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian
pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara
dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat
yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang
dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang
dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa
oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat
diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan
akan mengganggu kinerja tubuh.
- Berkembang Biak,
Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk
sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak
individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk
hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah
melestarikan jenisnya.
- Beradaptasi,
Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka
menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya
pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan
makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi
penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang
lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon
jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi
penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat
menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan
beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.
Berdasarkan ciri-ciri mahluk hidup tersebut, maka dapat disusun klasifikasi mahluk hidup dengan tujuan sebagai berikut:
a. Menyederhanakan obyek studi (mahluk hidup) yang beraneka ragam
b. Mengenal macam-macam mahluk hidup
c. Mengetahui manfaat masing-masing organisme
d. Mengetahui adanya saling ketergantungan antar organisme
e. Mengetahui hubungan kekerabatan antar organisme
Dalam klasifikasi mahluk hidup, setiap jenis mahluk hidup diberi nama ilmiah yang diambil dari Bahasa Latin. Nama Ilmiah tersebut menggunkan sistem yang diberi nama Bionominal Nomenklatur (sistem nama ganda).
Berikut ini aturan bionominal nomenklatur tersebut.
a. Setiap Species diberi nama dengan dua kata, kata pertama menunjukkan Genus sedangkan kata kedua menunjukkan Species.
b. Kata pertama diawali dengan huruf Kapital (huruf besar) sedangkan kata kedua diawali dengan huruf kecil.
c. Kata yang digunakan adalah dari Bahasa Latin atau bahasa ilmiah yang di-Latinkan serta ditulis dengan miring atau garis bawah.
contoh: Zea mays atau Zea mays
Seorang ahli Biologi bernama R. H. Whittaker yang didukung banyak ahli biologi mengembangkan klasifikasi mahluk hidup ke dalam 5 kelompok besar yang disebut Takson yaitu,
tingkatan
unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari itngkat tertinggi
sampai pada tingkat terendah. Urutan takson ini dimulai dari tertinggi sampai
pada yang terendah, secara berurutan yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum
(dunia), filum (untuk tumbuhan dan divisio (untuk hewan), classis (kelas), ordo
(bangsa), familia (keluarga), genus (marga), species (spesies atau jenis).
Susunan tingkat Takson
Berikut ini klasifikasi mahluk hidup berdasarkan 5 Kingdom dari R. H. Whittaker:
1. Kingdom Monera
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok monera memiliki ukuran
mikroskopis berkisar antara 1-10 μm (mikrometer). Untuk melihatnya
dibutuhkan mikroskop yang memiliki pembesaran lebih dari 1.000 kali.
Ciri-ciri makhluk hidup kelompok monera adalah selnya tidak memiliki membran
inti (prokariotik), bersel satu, dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
Kingdom monera terdiri dari bakteri dan alga biru.
* Bakteri
Bakteri banyak terdapat di sekeliling kita, bahkan di dalam tubuh manusia.
Bakteri memiliki bentuk yang bervariasi yaitu basil, kokus, dan spiril. Bakteri
yang ada disekitar kita ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Sebagian
besar bakteri memang merugikan namun banyak juga yang bermanfaat bagi manusia.
Contoh bakteri yang menguntungkan adalah Escherichia coli. Di dalam
usus besar manusia terdapat jutaan bakteri Escherichia coli yang
berperan untuk membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan
makanan. Contoh lain bakteri yang bermanfaat adalah Rhyzobium sp.
yang berperan mengikat nitrogen di udara bebas.
* Alga
Hijau-Biru
Anggota dari kingdom monera yang
lainnya adalah alga hijau-biru (cyanobacteria). Alga hijau-biru telah
memiliki klorofil sehingga mampu membuat makanan melalui proses fotosintesis.
Sama halnya dengan bakteri, alga hijau-biru belum memiliki membran inti sel.
Contoh alga hijau-biru, antara lain
spirulina, clorococcus, gloeocapsa, microcystic, aphnocaspa, oscillatoria, dan
anabaena azolla. Spirulina memiliki kadar protein yang sangat
tinggi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat nitrogen
bebas dari udara.
2.
Kingdom Protista
Kelompok kedua dalam klasifikasi
makhluk hidup adalah kingdom protista. Perbedaan utama kelompok monera dan
kelompok protista adalah pada membran inti yang dimilikinya. Makhluk hidup
kingdom protista selnya mempunyai membran inti.
Sifat-sifat dari kelompok protista
ini sangat beragam, ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel banyak.
Selain itu juga ada yang berukuran mikroskopis (dilihat mengunakan mikroskop)
dan ada juga yang berukuran makroskopis (dapat dilihat tanpa mikroskop).
Ada yang sifat-sifatnya menyerupai
hewan (memakan hewan lain) dan ada juga yang memiliki sifat-sifat seperti
tumbuhan (mampu berfotosintesis). Kelompok protista yang memiliki sifat seperti
hewan disebut protozoa dan yang memiliki sifat tumbuhan disebut alga.
* Protozoa
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam
kelompok protozoa adalah paramecium, Entamoeba coli yang terdapat
pada usus besar dan dapat menyebabkan penyakit diare, dan plasmodium
malarine yang menyebabkan penyakit malaria.
Orang yang dalam tubuhnya terdapat plasmodium,
sel-sel darah merahnya akan banyak yang hancur dan mengalami demam yang tinggi.
Penyakit ini menular melalui perantara nyamuk anopheles.
* Alga
Alga yang termasuk ke dalam kingdom
protista adalah alga selain alga hijau-biru. Makhluk hidup ini dibedakan lagi
berdasarkan warna dari tubuhnya.
- Alga Hijau (Chlorophyceae), mempunyai tubuh
multiseluler, sel-selnya mengandung klorofil, berbentuk seperti benang,
dan warnanya hijau. Biasanya hidup di dalam air tawar yang jernih dan
menggenang. Contoh: Chlorella, Ulva lactuca.
- Alga Coklat (Phaeophyceae), mempunyai tubuh
berbentuk seperti tumbuhan yang tinggi atau seperti lembaran, mengandung
klorofil, memiliki zat warna coklat (fukosantin), dan hidup di
laut. Biasa digunakan manusia sebagai bahan makanan ternak, obat-obatan,
dan bahan industri cat. Contoh: Fucus, Sargasum, dan Laminaria.
- Alga Merah (Rhodophy-ceae), memiliki tubuh
berwarna merah tua atau ungu, hidup di laut, mengandung klorofil,
mempunyai zat warna merah (fikoeritrin). Biasa dijadikan bahan untuk
membuat agar-agar.
- Alga Pirang (Chrysophyceae), bersel tunggal,
berukuran mikrospkopis, memiliki klorofil, mempunyai zat warna coklat yang
menyebabkan warna menjadi agak kecoklatan. Dapat ditemukan di dalam air
tawar, air payau, dan air laut. Contoh: Diatom.
3.
Kingdom Fungi (Jamur) / Mycota
Jamur memiliki ukuran yang
bermacam-macam, dari yang halus kecil seperti benang hingga yang berukuran
cukup besar. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
untuk membuat makanannya sendiri. Jamur bertahan hidup dengan cara menguraikan
sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan menyerap sari-sarinya sebagai
makanan.
Jamur memiliki cara yang unik dalam
hal cara memperoleh makanannya. Jamur tidak menelan makanannya seperti hewan
atau manusia, namun mengeluarkan sejenis zat yang membuat sisa makhluk hidup
lain menjadi terurai. Jika telah terurai maka sari-sarinya akan diserap oleh
jamur.
Jamur ada yang bersel tunggal dan
ada juga yang bersel banyak. Jamur yang memiliki banyak sel atau multiseluler,
tubuhnya terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa tersebut akan
membentuk suatu anyaman yang disebut miselium. Jamur biasanya hidup di
tempat-tempat yang lembab dan sedikit terkena sinar matahari, bersifat saprofit
(hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau busuk), dan parasit.
Perkembangbiakan jamur dapat
dilakukan secara generatif (kawin) maupun vegetatif (tidak kawin). Perkembang
biakan secara generatif, dengan melakukan perkawinan melalui miselium. Adapun
secara vegetatif, jamur akan menghasilkan spora yang dibentuk oleh tubuh buah.
Kingdom Fungi dapat dibagi menjadi 5
filum yaitu:
1.
Chytridiomycota
Contoh: Synchytrium endobioticum (patogen
pada umbi kentang), Hyzopydium couchii (parasit ganggang Spirogyra),
Olpidium viciae (parasit pada Vicia unijuga), dan Physoderma zeamaydis
(penyebab noda pirang pada jagung).
2.
Zygomycota
Contoh: Rhizopus stolonifer
dan Rhizopus oligosporus (ragi tempe), Rhizopus oryzae (ragi
tape), Entomophtora muscae (parasit pada lalat), dan Basidiobolus
ranarum (penyebab penyakit pada manusia).
3.
Ascomycota
Contoh: Piedraia hortai
(penyebab infeksi pada rambut manusia), Saccharomyces cerevisiae (ragi
bir, anggur, dan roti), Candida albicans (penyebab penyakit
kandidiasis), dan Aspergillus flavus (penghasil racun).
4.
Basidiomycota
Contoh: Volvariella volvacea
(jamur merang), Amanita phalloides (penghasil racun phalin), Auricularia
polytricha (bahan makanana), Puccinia graminis (penyebab penyakit
pada tanaman tebu dan jagung), dan Ustilago scitamanae (parasit tanaman
Graminae).
5.
Deuteromycota
Contoh: Alternaria (parasit
pada kentang), Fusarium (parasit pada tomat dan kapas), Helminthosporium
(parasit pada tanaman padi dan jagung), Diplodia (parasit pada tanaman
jagung), Verticillium (merusak bibit tanaman), Epidermophyton, Microsporium,
dan Trichophyton (penyebab penyakit dermatofitosis).
Beberapa jenis jamur memang dapat
dimakan, namun banyak juga jamur yang beracun sehingga berbahaya jika dimakan.
Contoh jamur yang beracun, yakni Amanita muscaria. Oleh karena itu, apabila
kamu menemukan jamur hendaknya hati-hati apabila akan memakannya sebab beberapa
jamur mengandung racun.
4.
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kelompok ini beranggotakan makhluk
hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis ini
dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofl inilah yang bisa
memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membuat makanan.
Perbedaan lain antara tumbuhan
dengan makhluk hidup bersel banyak lain adalah dalam hal struktur selnya.
Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari bahan selulosa
(sejenis karbohidrat). Oleh karena itu, tumbuhan biasanya bersifat kaku dan
tidak mudah patah.
Kingdom Plantae dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (tidak mempunyai xilem dan
floem) dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok
tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Sedangkan, tumbuhan paku dan
tumbuhan berbiji termasuk tumbuhan berpembuluh.
Tumbuhan
Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut merupakan kelompok
tumbuhan yang hidup di darat, biasanya tumbuhan ini berwarna hijau dan
berukuran kecil dengan ukuran terbesar mencapai 50 cm. Pada umumnya lumut hidup
di atas permukaan batu, kayu, pohon, dan tanah. Lumut menghasilkan makanan
sendiri karena mengandung klorofil sehingga mampu berfotosintesis.
Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta)
ciri-cirinya adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Ciri lainnya
adalah ukurannya kecil dan jarang mencapai 15 cm, berbentuk pipih seperti pita
dan ada juga yang berbentuk seperti batang dan daun kecil, dan dinding sel
tersusun atas selulosa.
Sekarang ini sudah terdapat 16.000
spesies lumut yang sudah ditemukan dan diklasifikasikan. Lumut dibagi menjadi
tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya menjadi lumut hati
(Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida).
Tumbuhan
Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (Pteridophyta)
merupakan tumbuhan yang mempunyai daun, batang, dan akar sejati. Akan tetapi
tidak memiliki bunga. Ciri khasnya adalah daun mudanya menggulung. Kemudian di
permukaan bagian bawah daun dewasa terdapat bintik-bintik coklat kehitaman yang
disebut sorus, di dalamnya terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi banyak
spora.
Tumbuhan paku dapat dikelompokkan
menjadi 4 golongan yaitu:
- Paku purba (Psilophytinae)
- Paku kawat (Lycopsida)
- Paku ekor kuda (Equisetinae)
- Paku sejati (Filicinae)
Tumbuhan
Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
disebut juga tumbuhan bunga (Anthophyta). Spermatophyta berasal
dari bahasa yunani yang artinya sperma = biji dan phyton =
tumbuhan, jika digabungkan menjadi tumbuhan berbiji. Biji merupakan salah satu
alat berkembang biak yang dimiliki oleh tumbuhan, didalamnya terdapat calon
individu baru yang biasa disebut lembaga.
Pada umumnya tumbuhan berbiji
hidup di daratan, tapi juga adayang hidup mengapung diatas permukaan air
seperti teratai. Tumbuhan berbiji juga termasuk tumbuhan yang bersifat fotoautotrof
yang memiliki kemampuan menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis.
Tumbuhan biji dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya penutup atau pelindung biji.
Sehingga Spermatophyta dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Selanjutnya tumbuhan berbiji
tertutup dibagi menjadi tumbuhan biji berkeping satu (Monokotil) dan berkeping
dua (Dikotil).
5.
Kingdom Animalia (Hewan)
Dalam klasifikasi makhluk hidup,
hewan termasuk ke dalam kingdom animalia. Hewan merupakan kelompok makhluk
hidup yang hidup dengan cara memakan makhluk hidup lain. Perbedaan utama antara
hewan dan tumbuhan adalah pada dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel tumbuhan
memiliki dinding sel, sedangkan sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Kingdom animalia dapat dikelompokkan
menjadi dua Filum (Takson di bawah Kingdom) berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Berdasarkan hal
itu, hewan dapat dibagi menjadi kelompok Filum hewan bertulang belakang (Vertebrata)
dan Filum hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata).
Hewan
Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)
Avertebrata adalah jenis hewan yang
tidak mempunyai tulang belakang atau tulang punggung. Struktur pembentuk atau
morfologi seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah pada hewan
avertebrata biasanya lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.
Terdapat 5 kelompok makhluk hidup
yang termasuk ke dalam hewan avertebrata yaitu:
- Porifera
(Hewan Berpori)
Porifera merupakanhewan yang memiliki pori-pori dengan bentuk tubuh
seperti spons. Hewan jenis ini biasanya hidup di perairan, warna tubuhnya
juga bermacam-macam seperti merah, kuning,dan hijau. Contoh: Spongilla,
Euspongia, Poerion, dan Scypha.
- Coelenterata
(Hewan Berongga)
Coeloenterata merupakan hewan berongga, memiliki tentakel untuk
menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang
menyengat. Bentuk tubuh colenterata ada yang berbentuk polip yang melekat
di tempat hidupnya dan ada yang berbentuk medusa yang dapat bergerak aktif
di dalam air. Contoh: ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra dan anemon.
- Vermes
(Cacing)
Vermes merupakan hewan yang bertubuh lunak, tak bercabang, dan tubuhnya
simetris bilateral. Vermes dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan
bentuk tubuhnya yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes) tubuhnya bulat, panjang dan tidak bersegmen, Annelida tubuhnya
beruas-ruas seperti cincin. Contoh: cacing hati, cacing perut, dan lintah.
- Mollusca
(Hewan bertubuh lunak) Hewan ini memiliki tubuh yang lunak, banyak
lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada juga yang memiliki cangkang
untuk menutup dan melindungi tubuh. Contoh: cumi-cumi, gurita, siput,
kerang, tiram, dan remis
- Arthropoda
(Hewan berbuku-buku) Hewan jenis ini bagian tubuhnya bisa dibagi menjadi 3
bagian yaitu kepala, dada dan perut. Tubuh arthropoda diselubungi oleh zat
kitin yang keras, mempunyai indera yang peka terhadap bau dan sentuhan,
dan memiliki mta faset (beribu-ribu mata kecil).
Contoh: serangga (insecta) seperti belalang, udang-udangan (Crustacea)
seperti kepiting, laba-laba (Arachnoidea) seperti kalajengking, dan lipan
(Myriapoda) seperti kelabang.
Hewan
Bertulang Belakang (Vertebrata)
Hewan bertulang belakang (Vertebrata)
adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Dari
segi keragaman hewan vertebrata lebih sedikit jenisnya dibandingkan hewan
avertebrata. Tubuh hewan vertebrata dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
kepala, badan, dan ekor.
Hewan vertebrata dapat dibagi
menjadi 5 kelompok antara lain:
- Pisces (Ikan), contohnya ikan mas, ikan pari, dan
lain-lain.
- Amphibia, hewan yang mampu hidup di dua alam darat dan
air, contohnya katak.
- Reptilia, hewan merayap, contohnya kura-kura, ular, dan
buaya.
- Aves (Unggas), tubuhnya tertutup bulu, contohnya burung
merpati dan ayam
- Mamalia (Hewan Menyusui), hewan yang beranak dan
memiliki kelenjar susu, contohnya sapi, kambing, kera, dan orang utan.
Peta Sistem 5 Kingdom