Search This Blog

Wednesday, September 19, 2018

Penyelidikan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) - IPA kelas VII

Penyelidikan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)


IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang hidup maupun yang mati. Dalam menemukan konsep – konsep dalam bidang IPA, para ahli/ilmuan melakukan kehiatan penyelidikan yang disebut observasi (pengamatan). Dalam penyelidikan IPA perlu adanya keterampilan dan proses.
Misalnya benda yang akan kita pelajari adalah ciri – ciri bunga kertas yang ada di pekarangan rumah. Sebelum menemukan ciri – cirinya, tentu kita akan melakukan pengamatan terhadap bunga tersebut terlebih dahulu.

Misalnya ada bunga kertas yang warna bunganya merah, putih, kuning krem dan sebagainya. Bunga ini juga memiliki daun yang aneka ragam warnanya seperti hijau, putih atau campuran beberapa warna.

Setelah mengamati ciri – ciri bunga kertas secara menyeluruh dan mencatatnya, hasil catatan itu kemudian akan diolah untuk menghasilkan konsep – konsep dalam ilmu IPA.

Dengan hasil tersebut, kita  tidak perlu lagi menyelidiki benda – benda yang ada disekitar kalian, karena sebagaian besar sifat – sifatnya sudah ditemukan oleh para ilmuan terdahulu. Jadi tugas kita sekarang adalah mempelajari dan memahaminya saja.

Dengan cara menyelidiki dan melakukan observasi terhadap benda – benda yang ada di sekitar kita, ilmu IPA menjadi berkembang dan sangat luas. Mulai dari semua hal tentang benda – benda yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata, seperti bakteri maupun benda – benda besar yang ukurannya raksasa seperti palnet – planet sudah diteliti dan dijadikan ilmu dalam IPA.

Ada beberapa proses yang harus kita lalui dalam melakukan penyelidikan / observasi di bidang IPA yaitu sebagai berikut :

1. Pengamatan
Pengamatan adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang benda yang sedang diselidiki. Pengamatan bisa dilakukan dengan bantuan:
* panca indera manusia, disebut pengamatan kualitatif
* alat bantu, disebut pengamatan kuantitatif
Misalnya mengamati perubahan warna daun mulai dari pucuk sampai daun tua bisa dilakukan oleh indera penglihatan yaitu mata. Mengamati ukuran ikan di kolam bisa dilakukan dengan menggunakan mistar atau mengamati benda – benda yangsangat kecil seperti bakteri bisa dilakukan dengan mikroskop.

2. Memprediksi
Memprediksi merupakan kegiatan meramalkan atau memperkirakan terhadap sesuatu berdasarkan hasil pengamatan yang akan dilakukan
3. Mengelompokkan
Persamaan dan perbedaan ciri-ciri objek yang diteliti merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan mengelompokkan.
4. Mengkomunikasikan secara efektif
Setelah semua penjelasan dirumuskan dengan rapi, langkah selanjurnya adalah mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Yang akan dikomunikasikan ini harus disertai data – data lengkap dalam bentuk tabel, grafik, bagan atau gambar yang sesuai.
  
5. Membuat Inferensi
Membuat inferensi artinya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan saat pengamatan menjadi kesimpulan sementara. Penjelasan ini nantinya digunakan untuk menemukan pola – pola atau hubungan antar aspek yang diamati dan membuat perkiraan atau hipotesis.



Besaran dan Turunan


Pengukuran / Mengukur adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Contoh: mengukur panjang meja dengan sebatang pensil (panjang meja sebagai besaran, pensil sebagai alat ukur, dan panjang pensil sebagai satuannya).  

A. Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai.

Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:

a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional. 
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.

B. Satuan


Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:


a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second) 
b. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah. 
C. Alat Ukur

Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut.

Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang

1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.
Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa bergeser/digerakan.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis
b. Alat Ukur Massa 
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g.  
2. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g.
3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau 0,001 g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon). 
 d. Alat Ukur Suhu
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu.
Termometer terdiri dari pipa kaca kapiler yang diisi raksa atau alkohol yang berwarna. Mengapa zat yang mengisi termometer berupa zat cair? Termometer diisi oleh zat cair seperti raksa dan alkohol karena volumenya akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Perubahan volume inilah yang digunakan sebagai acuan dalam pengukuran suhu.






Satuan pokok pengukuran suhu adalah skala Kelvin (K), skala linnya adalah Reamur (R), Fahrenheit (F) dan Celcius (C).

Berikut ini rumus konveri skala suhu:
K = C + 273


Klasifikasi Mahluk Hidup - IPA kelas VII

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

Klasifikasi Mahluk Hidup adalah suatu cara dalam mengelompokkan mahluk hidup menjadi golongan-golongan atau kelompok-kelompok tertentu.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan sebuah cara yang sistemaik untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya. Melalui pengelompokan, makhluk hidup yang begitu banyak akan dipisahkan menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.




Ciri-Ciri Mahluk Hidup



Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, berikut ini ciri-ciri mahluk hidup:


  1. Bergerak, Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang



  1. Makan, Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh



  1. Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.



  1. Bernapas, Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.



  1. Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar



  1. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.



  1. Berkembang Biak, Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya.



  1. Beradaptasi, Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.


Berdasarkan ciri-ciri mahluk hidup tersebut, maka dapat disusun klasifikasi mahluk hidup dengan tujuan sebagai berikut:
a. Menyederhanakan obyek studi (mahluk hidup) yang beraneka ragam
b. Mengenal macam-macam mahluk hidup
c. Mengetahui manfaat masing-masing organisme
d. Mengetahui adanya saling ketergantungan antar organisme
e. Mengetahui hubungan kekerabatan antar organisme 

Dalam klasifikasi mahluk hidup, setiap jenis mahluk hidup diberi nama ilmiah yang diambil dari Bahasa Latin. Nama Ilmiah tersebut menggunkan sistem yang diberi nama Bionominal Nomenklatur (sistem nama ganda).
Berikut ini aturan bionominal nomenklatur tersebut.
a. Setiap Species diberi nama dengan dua kata, kata pertama menunjukkan Genus sedangkan kata kedua menunjukkan Species.
b. Kata pertama diawali dengan huruf Kapital (huruf besar) sedangkan kata kedua diawali dengan huruf kecil.
c. Kata yang digunakan adalah dari Bahasa Latin atau bahasa ilmiah yang di-Latinkan serta ditulis dengan miring atau garis bawah.
      contoh: Zea mays atau Zea mays

Seorang ahli Biologi bernama R. H. Whittaker yang didukung banyak ahli biologi mengembangkan klasifikasi mahluk hidup ke dalam 5 kelompok besar yang disebut Takson yaitu,

tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari itngkat tertinggi sampai pada tingkat terendah. Urutan takson ini dimulai dari tertinggi sampai pada yang terendah, secara berurutan yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), filum (untuk tumbuhan dan divisio (untuk hewan), classis (kelas), ordo (bangsa), familia (keluarga), genus (marga), species (spesies atau jenis).

 Susunan tingkat Takson

Berikut ini klasifikasi mahluk hidup berdasarkan 5 Kingdom dari R. H. Whittaker:

1. Kingdom Monera
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok monera memiliki ukuran mikroskopis berkisar antara 1-10 μm (mikrometer). Untuk melihatnya dibutuhkan  mikroskop yang memiliki pembesaran lebih dari 1.000 kali. Ciri-ciri makhluk hidup kelompok monera adalah selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Kingdom monera terdiri dari bakteri dan alga biru.
* Bakteri Bakteri banyak terdapat di sekeliling kita, bahkan di dalam tubuh manusia. Bakteri memiliki bentuk yang bervariasi yaitu basil, kokus, dan spiril. Bakteri yang ada disekitar kita ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Sebagian besar bakteri memang merugikan namun banyak juga yang bermanfaat bagi manusia.
Contoh bakteri yang menguntungkan adalah Escherichia coli. Di dalam usus besar manusia terdapat jutaan bakteri Escherichia coli yang berperan untuk membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan makanan. Contoh lain bakteri yang bermanfaat adalah Rhyzobium sp. yang  berperan mengikat nitrogen di udara bebas.
* Alga Hijau-Biru
Anggota dari kingdom monera yang lainnya adalah alga hijau-biru (cyanobacteria). Alga hijau-biru telah memiliki klorofil sehingga mampu membuat makanan melalui proses fotosintesis. Sama halnya dengan bakteri, alga hijau-biru belum memiliki membran inti sel.
Contoh alga hijau-biru, antara lain spirulina, clorococcus, gloeocapsa, microcystic, aphnocaspa, oscillatoria, dan anabaena azolla. Spirulina memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.

2. Kingdom Protista
Kelompok kedua dalam klasifikasi makhluk hidup adalah kingdom protista. Perbedaan utama kelompok monera dan kelompok protista adalah pada membran inti yang dimilikinya. Makhluk hidup kingdom protista selnya mempunyai membran inti.
Sifat-sifat dari kelompok protista ini sangat beragam, ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel banyak. Selain itu juga ada yang berukuran mikroskopis (dilihat mengunakan mikroskop) dan ada juga yang berukuran makroskopis (dapat dilihat tanpa mikroskop).
Ada yang sifat-sifatnya menyerupai hewan (memakan hewan lain) dan ada juga yang memiliki sifat-sifat seperti tumbuhan (mampu berfotosintesis). Kelompok protista yang memiliki sifat seperti hewan disebut protozoa dan yang memiliki sifat tumbuhan disebut alga.
* Protozoa
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok protozoa adalah paramecium, Entamoeba coli yang terdapat pada usus besar dan dapat menyebabkan penyakit diare, dan plasmodium malarine yang menyebabkan penyakit malaria.
Orang yang dalam tubuhnya terdapat plasmodium, sel-sel darah merahnya akan banyak yang hancur dan mengalami demam yang tinggi. Penyakit ini menular melalui perantara nyamuk anopheles.
* Alga
Alga yang termasuk ke dalam kingdom protista adalah alga selain alga hijau-biru. Makhluk hidup ini dibedakan lagi berdasarkan warna dari tubuhnya.
  1. Alga Hijau (Chlorophyceae), mempunyai tubuh multiseluler, sel-selnya mengandung klorofil, berbentuk seperti benang, dan warnanya hijau. Biasanya hidup di dalam air tawar yang jernih dan menggenang. Contoh: Chlorella, Ulva lactuca.
  2. Alga Coklat (Phaeophyceae), mempunyai tubuh berbentuk seperti tumbuhan yang tinggi atau seperti lembaran, mengandung klorofil, memiliki zat warna coklat (fukosantin), dan hidup di laut. Biasa digunakan manusia sebagai bahan makanan ternak, obat-obatan, dan bahan industri cat. Contoh: Fucus, Sargasum, dan Laminaria.
  3. Alga Merah (Rhodophy-ceae), memiliki tubuh berwarna merah tua atau ungu, hidup di laut, mengandung klorofil, mempunyai zat warna merah (fikoeritrin). Biasa dijadikan bahan untuk membuat agar-agar.
  4. Alga Pirang (Chrysophyceae), bersel tunggal, berukuran mikrospkopis, memiliki klorofil, mempunyai zat warna coklat yang menyebabkan warna menjadi agak kecoklatan. Dapat ditemukan di dalam air tawar, air payau, dan air laut. Contoh: Diatom.

3. Kingdom Fungi (Jamur) / Mycota
Jamur memiliki ukuran yang bermacam-macam, dari yang halus kecil seperti benang hingga yang berukuran cukup besar. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Jamur bertahan hidup dengan cara menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan menyerap sari-sarinya sebagai makanan.
Jamur memiliki cara yang unik dalam hal cara memperoleh makanannya. Jamur tidak menelan makanannya seperti hewan atau manusia, namun mengeluarkan sejenis zat yang membuat sisa makhluk hidup lain menjadi terurai. Jika telah terurai maka sari-sarinya akan diserap oleh jamur.
Jamur ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel banyak. Jamur yang memiliki banyak sel atau multiseluler, tubuhnya terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa tersebut akan membentuk suatu anyaman yang disebut miselium. Jamur biasanya hidup di tempat-tempat yang lembab dan sedikit terkena sinar matahari, bersifat saprofit (hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau busuk), dan parasit.
Perkembangbiakan jamur dapat dilakukan secara generatif (kawin) maupun vegetatif (tidak kawin). Perkembang biakan secara generatif, dengan melakukan perkawinan melalui miselium. Adapun secara vegetatif, jamur akan menghasilkan spora yang dibentuk oleh tubuh buah.
Kingdom Fungi dapat dibagi menjadi 5 filum yaitu:
1. Chytridiomycota
Contoh: Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Hyzopydium couchii (parasit ganggang Spirogyra), Olpidium viciae (parasit pada Vicia unijuga), dan Physoderma zeamaydis (penyebab noda pirang pada jagung).
2. Zygomycota
Contoh: Rhizopus stolonifer dan Rhizopus oligosporus (ragi tempe), Rhizopus oryzae (ragi tape), Entomophtora muscae (parasit pada lalat), dan Basidiobolus ranarum (penyebab penyakit pada manusia).
3. Ascomycota
Contoh: Piedraia hortai (penyebab infeksi pada rambut manusia), Saccharomyces cerevisiae (ragi bir, anggur, dan roti), Candida albicans (penyebab penyakit kandidiasis), dan Aspergillus flavus (penghasil racun).
4. Basidiomycota
Contoh: Volvariella volvacea (jamur merang), Amanita phalloides (penghasil racun phalin), Auricularia polytricha (bahan makanana), Puccinia graminis (penyebab penyakit pada tanaman tebu dan jagung), dan Ustilago scitamanae (parasit tanaman Graminae).
5. Deuteromycota
Contoh: Alternaria (parasit pada kentang), Fusarium (parasit pada tomat dan kapas), Helminthosporium (parasit pada tanaman padi dan jagung), Diplodia (parasit pada tanaman jagung), Verticillium (merusak bibit tanaman), Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton (penyebab penyakit dermatofitosis).
Beberapa jenis jamur memang dapat dimakan, namun banyak juga jamur yang beracun sehingga berbahaya jika dimakan. Contoh jamur yang beracun, yakni Amanita muscaria. Oleh karena itu, apabila kamu menemukan jamur hendaknya hati-hati apabila akan memakannya sebab beberapa jamur mengandung racun.

4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kelompok ini beranggotakan makhluk hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis ini dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofl inilah yang bisa memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membuat makanan.
Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk hidup bersel banyak lain adalah dalam hal struktur selnya. Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari bahan selulosa (sejenis karbohidrat). Oleh karena itu, tumbuhan biasanya bersifat kaku dan tidak mudah patah.
Kingdom Plantae dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (tidak mempunyai xilem dan floem) dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Sedangkan, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji termasuk tumbuhan berpembuluh.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut merupakan kelompok tumbuhan yang hidup di darat, biasanya tumbuhan ini berwarna hijau dan berukuran kecil dengan ukuran terbesar mencapai 50 cm. Pada umumnya lumut hidup di atas permukaan batu, kayu, pohon, dan tanah. Lumut menghasilkan makanan sendiri karena mengandung klorofil sehingga mampu berfotosintesis.
Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta) ciri-cirinya adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Ciri lainnya adalah ukurannya kecil dan jarang mencapai 15 cm, berbentuk pipih seperti pita dan ada juga yang berbentuk seperti batang dan daun kecil, dan dinding sel tersusun atas selulosa.
Sekarang ini sudah terdapat 16.000 spesies lumut yang sudah ditemukan dan diklasifikasikan. Lumut dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya menjadi lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida).
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan yang mempunyai daun, batang, dan akar sejati. Akan tetapi tidak memiliki bunga. Ciri khasnya adalah daun mudanya menggulung. Kemudian di permukaan bagian bawah daun dewasa terdapat bintik-bintik coklat kehitaman yang disebut sorus, di dalamnya terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi banyak spora.
Tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:
  1. Paku purba (Psilophytinae)
  2. Paku kawat (Lycopsida)
  3. Paku ekor kuda (Equisetinae)
  4. Paku sejati (Filicinae)
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) disebut juga tumbuhan bunga (Anthophyta). Spermatophyta berasal dari bahasa yunani yang artinya sperma = biji dan phyton = tumbuhan, jika digabungkan menjadi tumbuhan berbiji. Biji merupakan salah satu alat berkembang biak yang dimiliki oleh tumbuhan, didalamnya terdapat calon individu baru yang biasa disebut lembaga.
Pada umumnya tumbuhan berbiji  hidup di daratan, tapi juga adayang hidup mengapung diatas permukaan air seperti teratai. Tumbuhan berbiji juga termasuk tumbuhan yang bersifat fotoautotrof yang memiliki kemampuan menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan biji dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya penutup atau pelindung biji. Sehingga Spermatophyta dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Selanjutnya tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi tumbuhan biji berkeping satu (Monokotil) dan berkeping dua (Dikotil).

5. Kingdom Animalia (Hewan)
Dalam klasifikasi makhluk hidup, hewan termasuk ke dalam kingdom animalia. Hewan merupakan kelompok makhluk hidup yang hidup dengan cara memakan makhluk hidup lain. Perbedaan utama antara hewan dan tumbuhan adalah pada dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua Filum (Takson di bawah Kingdom) berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Berdasarkan hal itu, hewan dapat dibagi menjadi kelompok Filum hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan Filum hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata).

Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)
Avertebrata adalah jenis hewan yang tidak mempunyai tulang belakang atau tulang punggung. Struktur pembentuk atau morfologi seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah pada hewan avertebrata biasanya lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.
Terdapat 5 kelompok makhluk hidup yang termasuk ke dalam hewan avertebrata yaitu:
  1. Porifera (Hewan Berpori)
    Porifera merupakanhewan yang memiliki pori-pori dengan bentuk tubuh seperti spons. Hewan jenis ini biasanya hidup di perairan, warna tubuhnya juga bermacam-macam seperti merah, kuning,dan hijau. Contoh: Spongilla, Euspongia, Poerion, dan Scypha.
  2. Coelenterata (Hewan Berongga)
    Coeloenterata merupakan hewan berongga, memiliki tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Bentuk tubuh colenterata ada yang berbentuk polip yang melekat di tempat hidupnya dan ada yang berbentuk medusa yang dapat bergerak aktif di dalam air. Contoh: ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra dan anemon.
  3. Vermes (Cacing)
    Vermes merupakan hewan yang bertubuh lunak, tak bercabang, dan tubuhnya simetris bilateral. Vermes dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat, panjang dan tidak bersegmen, Annelida tubuhnya beruas-ruas seperti cincin. Contoh: cacing hati, cacing perut, dan lintah.
  4. Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Hewan ini memiliki tubuh yang lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada juga yang memiliki cangkang untuk menutup dan melindungi tubuh. Contoh: cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis
  5. Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Hewan jenis ini bagian tubuhnya bisa dibagi menjadi 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. Tubuh arthropoda diselubungi oleh zat kitin yang keras, mempunyai indera yang peka terhadap bau dan sentuhan, dan memiliki mta faset (beribu-ribu mata kecil).
    Contoh: serangga (insecta) seperti belalang, udang-udangan (Crustacea) seperti kepiting, laba-laba (Arachnoidea) seperti kalajengking, dan lipan (Myriapoda) seperti kelabang.
Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)
Hewan bertulang belakang (Vertebrata) adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Dari segi keragaman hewan vertebrata lebih sedikit jenisnya dibandingkan hewan avertebrata. Tubuh hewan vertebrata dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor.
Hewan vertebrata dapat dibagi menjadi 5 kelompok antara lain:
  1. Pisces (Ikan), contohnya ikan mas, ikan pari, dan lain-lain.
  2. Amphibia, hewan yang mampu hidup di dua alam darat dan air, contohnya katak.
  3. Reptilia, hewan merayap, contohnya kura-kura, ular, dan buaya.
  4. Aves (Unggas), tubuhnya tertutup bulu, contohnya burung merpati dan ayam
  5. Mamalia (Hewan Menyusui), hewan yang beranak dan memiliki kelenjar susu, contohnya sapi, kambing, kera, dan orang utan.



Peta Sistem 5 Kingdom