Sistem Peredaran Darah Manusia
Darah adalah sebuah cairan yang
berfungsi untuk mengangkut oksigen melalui sel-sel darah ke seluruh tubuh
dan merupakan kebutuhan mahluk hidup, jadi dengan adanya darah maka hidup
manusia akan tertolong. Apabila manusia kekurangan darah maka bisa jadi manusia
itu akan lemas, karena cairan yang mengangkut sari makanan, atau oksigen ke
seluruh tubuhnya tidak terpenuhi. kekurangan darah juga akan mudah terserang
penyakit. karena pada darah terdapat beberapa jenis sel yang membantu fungsi
darah itu sendiri. berikut jenis-jenis sel darah, seperti yang sudah saya
janjikan diatas tadi.
Untuk lebih jelasnya bisa disimak
dibawah ini beberapa fungsi darah pada manusia :
1.Mengedarkan sari
makanan
2.Mengangkut oksigen
3.Mengedarkan hormon
4.Membawa sisa oksidasi
sel tubuh
5.Menyerang kuman ataau
bakteri yang masuk
6.Menyembuhkan luka
7.Mengankut
karbondioksida
8.Membuang zat zat sisa
ke ginjal dan juga kulit
9.Sebagai pengatur suhu
tubuh
10.Memendam bibit
penyakit
A. Komposisi Darah
Darah memiliki komposisi yang terdiri
atas sekitar 55% cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah. Terdapat tiga
macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit).
1. Plasma Darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon). Fibrinogen yang ada dalam plasma darah merupakan bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka.
Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon). Fibrinogen yang ada dalam plasma darah merupakan bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka.
2. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak 99%.
Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak 99%.
2-a. Sel darah merah
Sel darah merah memiliki fungsi untuk
mengangkut oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh, dengan adanya sel darah
merah maka oksigen yang dibutuhkan tubuh akan tercukupi, namun sebaliknya jika
sel darah merah dalam tubuh manusia mengalami kekurangan maka akan
mengakibatkan anemia. Mengandung Hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengangkut
Oksigen dan Karbon Dioksida.
2-b. Sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai antibiotik yang
akan melawan penyakit yang menyerang tubuh, sel darah putih biasanya
dimanfaatkan untuk menjaga kekebalan tubuh. Pada tubuh, sel darah putih
bergerak bebas kemanapun dia mau, bila dalam perjalanannya itu sel darah putih
menemukan benda asing yang melalui darahnya maka ia akan langsung bekerja
menyerang benda asing tersebut. Berdasar zat warna yang diserap, sel darah
putih terbagi atas lima jenis, yaitu basofil, neutrofil, monosit, eosinofil,
dan limosil.
3-c. Trombosit atau keping darah
Trombosit ini berfungsi untuk membekukan darah,
apabila ada luka dalam tubuh kita. maka trombosit akan membantu membekukan
darah itu dan juga mengembalikan luka ke bentuk semula sebelum terkena
luka. Keping darah yang pecah saat menyentuh luka akan mengeluarkan trombokinase.
Zat untuk proses pembekuan darah adalah protrombin dan fibrinogen.
Jadi tanpa adanya sel darah maka fungsi darah juga
akan berkurang, darah tidak akan mampu bekerja dengan baik. begitu pula dalam
tubuh manusia, jika darah tidak dapat berfungsi dengan baik, maka tubuh manusia
akan mudah terserang penyakit. karana salah satu fungsi darah adalah membantu
menjaga metabolisme tubuh sehingga tubuh bisa mengangkal semua penyakit yang
datang. atau benda-benda asing yang datang menyerang tubuh.
B. Alat Peredaran Darah
1. Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah
kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300
gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi untuk memompa
darah. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah.
2. Pembuluh Darah
Berdasarkan aliran darahnya, pembuluh darah
dibeda-kan menjadi dua macam, yaitu pembuluh nadi atau arteri (pembuluh darah
yang mengalirkan darah dari jantung) dan pembuluh balik atau vena (pembuluh
darah yang mengalirkan darah menuju jantung). Baik pembuluh nadi maupun
pembuluh balik masing-masing memiliki cabang terkecil yang disebut dengan
pembuluh kapiler.
3. Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peredaran
darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik (peredaran
darah besar). Karena dua sistem peredaran darah ini, sistem peredaran darah
pada manusia disebut sistem peredaran darah ganda.
sistem peredaran darah manusia
C. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Terdapat beberapa gangguan atau
penyakit pada sistem peredaran darah. Gangguan ini bisa terjadi pada darah,
jantung, pembuluh darah, atau tekanan darah.
Gangguan yang Berhubungan dengan Darah
a. Anemia
Anemia adalah keadaan tubuh yang
kekurangan hemog-lobin. Kadar Hb normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah.
Jumlah sel darah merah normal 5 juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb
kurang dari normal.
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel
darah putih yang tidak normal. Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah
merah justru membentuk sel-sel darah putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih
melebihi normal sedangkan jumlah sel darah merah menurun. Leukemia disebut juga
kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini, menyebabkan sel darah putih
menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat memakan sel-sel darah merah
sehingga penderita dapat mengalami anemia akut.
c.
Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu mem-produksi hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu mem-produksi hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
d.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel darah putih manusia.
Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi. Hal tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat mengalami kematian.
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel darah putih manusia.
Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi. Hal tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat mengalami kematian.
Gangguan
yang Berhubungan dengan Jantung dan Pembuluh Darah
a. Penyakit Jantung
Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan akan menyumbat pem-buluh nadi sehingga menghambat aliran darah.
Pada kasus gagal jantung terjadi penurunan kerja atau kontraksi jantung. Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa memompa darah dalam jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan akan menyumbat pem-buluh nadi sehingga menghambat aliran darah.
Pada kasus gagal jantung terjadi penurunan kerja atau kontraksi jantung. Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa memompa darah dalam jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
b. Tekanan Darah Rendah
Pengembalian darah ke jantung berkurang akibat kerja jantung menurun. Penyebabnya, antara lain perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga pengembalian darah ke jantung lambat. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh berkurangnya volume darah akibat pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa timbul adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.
Pengembalian darah ke jantung berkurang akibat kerja jantung menurun. Penyebabnya, antara lain perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga pengembalian darah ke jantung lambat. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh berkurangnya volume darah akibat pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa timbul adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.
c. Tekanan Darah Tinggi
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, namun diduga berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi. Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman beralkohol.
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, namun diduga berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi. Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman beralkohol.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah anus dinamakan ambeien.
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah anus dinamakan ambeien.
No comments:
Post a Comment