Pemanasan
Global
Sebagaimana yang
kita ketahui bahwa bulan Mei hingga September di Indonesia berlangsung musim
kemarau dan bulan Oktober hingga April berlangsung musim penghujan. Akan
tetapi, beberapa tahun terakhir ini, perubahan musim di negara kita tidak dapat
diprediksi lagi, terkadang bulan Mei di Indonesia masih turun hujan dan di
bulan November di Indonesia masih berlangsung musim kemarau. Adapun yang lebih
menakjubkan lagi peristiwa tersebut tidak dapat diprediksikannya musim ini
tidak hanya terjadi di Indonesia saja, akan tetapi terjadi juga di
negara-negara lain di dunia.
Ternyata, peristiwa
tersebut berkaitan erat dengan perubahan iklim di dunia. Perubahan iklim
tersebut terjadi karena adanya perubahan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa perubahan lingkungan terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia.
Maha Besar Tuhan yang telah menciptakan alam dengan keseimbangannya. Oleh
karena itu, marilah belajar dengan sungguh-sungguh serta berusaha untuk
melestarikan alam sebagai wujud ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kelak
menjadi manusia yang cerdas dan peduli terhadap semua ciptaan Tuhan.
A. Efek Rumah Kaca
Di
atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida
(CO2), dan metana adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa
adanya gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.
Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin apabila tidak
terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya. Sebaliknya, jika jumlah gas-gas
rumah kaca terus bertambah di atmosfer, maka suhu Bumi akan terus meningkat.
Meskipun
CO2, siklus air, dan gas-gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan
untuk radiasi cahaya Matahari, namun gas-gas tersebut masih mampu menangkap dan
menyerap radiasi cahaya yang memancar ke Bumi dalam jumlah banyak. Radiasi yang
terserap sebagian juga akan direfleksikan kembali oleh Bumi. Pada keadaan
normal, jumlah radiasi panas yang diserap dengan yang direfleksikan kembali
sama.
Saat ini
semakin tingginya polusi udara menyebabkan efek rumah kaca berubah. Sering kita
dengarkan istilah efek rumah kaca, sebenarnya apakah efek rumah kaca tersebut?
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas rumah
kaca di atmosfer Bumi memerangkap radiasi panas dari Bumi.
Prosesnya,
yaitu ketika radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka akan
menyebabkan Bumi menjadi panas. Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke
atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan udara
sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan menahan
beberapa panas yang terperangkap kemudian menyebabkan suhu Bumi meningkat.
Akibatnya, Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.
Gas
rumah kaca tersebut membiarkan cahaya Matahari masuk ke dalam Bumi, akan tetapi
gas tersebut memantulkannya kembali ke permukaan Bumi. Dengan demikian, kondisi
di Bumi tetap hangat. Seperti halnya rumah yang dinding-dindingnya terbuat dari
kaca.
B. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan
global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu
rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang
diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.
Aktivitas
manusia selalu menghasilkan berbagai zat sisa buangan yang salah satunya berupa
gas. Sebagian besar orang berpikir bahwa atmosfer dapat menyerap gas-gas
buangan tersebut secara tidak terbatas dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan. Akan tetapi, saat ini diketahui bahwa banyaknya gas-gas buangan
tersebut dapat menyebabkan perubahan mendasar di atmosfer dan juga kondisi
kehidupan di Bumi.
Berbagai
aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil, penebangan dan
pembakaran hutan untuk pengalihfungsian menjadi lahan pertanian, pemukiman dan
industri akan menyumbangkan CO2 ke atmosfer dalam jumlah yang banyak. Lebih
dari beberapa periode, CO2 di atmosfer meningkat sekitar 20%. Meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca seperti CO2 akan memengaruhi kadar panas di
Bumi. Banyak dari radiasi Matahari yang menyinari permukaan Bumi, kemudian
direfleksikan kembali ke angkasa.
Meningkatnya
kadar CO2 di atmosfer selama 150 tahun terakhir membuat para ilmuwan prihatin
karena hal tersebut berkaitan erat dengan meningkatnya suhu global. Lebih dari
satu abad, ilmuwan telah mempelajari bagaimana gas-gas rumah kaca menghangatkan
Bumi dan bagaimana pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap
pemanasan suhu Bumi. Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa pemanasan global
telah dimulai dan akan meningkat cepat di abad ini.
Lebih
dari 100 tahun yang lalu, temperatur rata-rata suhu di permukaan Bumi meningkat
sekitar 0,6oC. Peningkatan temperatur inilah yang disebut dengan pemanasan
global. Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.
C.
Penyebab Pemanasan Global
Segala
bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu membawa
dampak positif ataupun dampak negatif. Begitu pula dengan kondisi atmosfer Bumi
saat ini yang mengalami perubahan akibat aktivitas manusia. Pembakaran bahan
bakar fosil dan penebangan hutan dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer.
Dikarenakan CO2 adalah salah satu gas rumah kaca, maka meningkatnya kadar CO2
di atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu,
setiap tahun kadar CO2 di atmosfer terus menerus meningkat.
Beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global di antaranya, adalah
sebagai berikut :
1. Emisi
CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit tenaga
listrik.
2. Emisi
CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat
transportasi.
3. Emisi metana dari hewan, lahan pertanian,
dan dari dasar laut Arktik.
4. Deforestation (penebangan liar) yang
disertai dengan pembakaran lahan hutan.
5. Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam
refrigator (pendingin).
6. Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam
pertanian.
D.
Dampak Pemanasan Global
Seperti
yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa aktivitas manusia telah mengubah
kealamian dari gas rumah kaca di atmosfer. Konsekuensi dari perubahan gas rumah
kaca di atmosfer sulit diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak,
yaitu sebagai berikut :
1.
Temperatur Bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak.
2.
Tingginya temperatur Bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah
hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa
menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3.
Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, lama kelamaan akan mengalami peningkatan
akibat penggenangan air.
4.
Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang dinyatakan
bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100
karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa
banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5.
Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan
dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari
satu juta spesies. Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar
spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
6.
Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi
bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat
perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah
salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu
sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi Bumi
dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit,
diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak
pertengahan tahun 1970.
E. Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan Global
Penyebab
terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika
bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Kerusakan
lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di
udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Beberapa
usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global, di antaranya
sebagai berikut :
1.
Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, gasoline,
kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar
kendaraan.
3. Mengurangi deforestation.
4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang
mengandung chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan.
5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan
penghijauan.
No comments:
Post a Comment